Senin, 28 Januari 2013

PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH

Proposal penelitian ilmiah

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER 

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang Masalah

Belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan secara baik, diperlukan peran maksimal dari seorang guru, baik dalam penyampai materi, penggunaan metode, pengelolaan kelas dan sebagainya. Selain itu, diharapkan kepada guru untuk lebih kreatif untuk melakukan kegiatan pendukung pembelajaran didialam kelas salah satu kegiatan pendukung yang dimaksud adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan “kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran”Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dilakukan disekolah maupun diluar sekolah tergantung dengan kebutuhan dan kesesuaian jenis kegiatan ekstrakurikuler.
Khusus untuk mata pelajaran bahasa inggris, jenis kegiatan ekstrakurikuler yang sering dilaksanakan disekolah maupun diluar sekolah yaitu ekstrakurikuler debat bahasa inggris. Seperti berbahasa inggris diluar jam sekolah maupun dilingkungan sekolah,untuk lebih fasih lagi dalam pengucapannya.
Dari paparan singkat diatas bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa, termasuk kegiatan yang dapat menunjang aktivitas belajar siswa dikelas. Dugaan ini terbukti dari hasil prasurvey yang peneliti lakukan di SMA Y tersebut. Dari prasurvey tersebut, peneliti menemukan sebagian siswa yang sering mengikuti kegiatan OSIS,perdebatan bahasa inggris,laboratorium bahasa, dan sebagainya juga aktif berpartisipasi dalam keiatan belajar di kelas.

B. Identifikasi masalah

Merujuk pada Latar belakang maslah di atas maka dapat di identifikasi beberapa masalah yang berkaitan dengan latar belakang diatas :
1. Apakah ada pengarauh terhadap perstasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris?
2. Apakah terdapat hubungan antara kegiatan Ekstarkulikuler debat bahasa inggris pada prestasi belajar Siswa?

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatsan dari segi waktu, kesempatan dan kemampuan saya, maka penilitian ini hanya membahas tentang pengaruh dan hubungan antara kegiatan ekstrakulikuler dengan prestasi belajar sisiwa kelas X SMA Y di kota tebing tinggi. 

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan prasurvey diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya dalam penelitian diatas sebagai berikut:
1. Bagaimana Kegiatan Ekstrakurikuler debat bahasa inggris Siswa Kelas sepuluh pada Mata Pelajaran bahasa inggris di SMA Y ?
2. Bagaimana Aktivitas Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran bahasa inggris di SMA Y ?
3. Apakan terdapat Pengaruh yang Signifikant antara Kegiatan Ekstrakurikuler debat bahasa inggris terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran bahasa inggris di SMA Y ?

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

a) Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Debat bahasa inggris terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran bahasa inggris di SMA Y. Namun secara spesifik tujuan penelitian ini bertujuan umtuk memperoleh informasi dan kejelasan tentang:
1. Kegiatan Ekstrakurikuler Debat bahasa inggris Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran bahasa inggris di SMA Y.
2. Aktivitas belajar siswa kelas 1 pada mata pelajaran bahasa inggris di SMA Y.
3. Pengaruh yang signifikan antara kegiatan terhadap aktivitas belajar siswa kelas X pada mata pelajara bahasa inggris di SMA Y.
b) Kegunaan Penelitia
Adapun manfaat penelitian ini dapat peneliti rangkum kedalalam 2 bagian yaitu:
1. Manfaat Praktis
1.1. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
1.2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan konsep maupun implementasi praktek pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
2. Manfaat Teoritis
2.1. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan yang bermanfaat bagi guru bahasa inggris sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mempengaruhi secara positif terhadap aktivitas belajar siswa di kelas.


BAB II

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR


A. Kerangka Teori

1. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Pengertian Ekstrakurikuler debat bahasa inggris.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah “kegiatan yang dilakukan siswa dan siswi sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik
Adapun pengertian debat bahasa inggris adalah “usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam berbicara, memahami, menghayati dan mempraktekan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan dengan memperhatikan aturan untuk menyadari bahwa bahasa inggris adalah salah satu bahasa yang digunakan didunia” dan bertujuan Mengembangkan keterampilan dalam komunikasi berbahasa Inggris secara lisan,Keterampilan berargumentasi dalam bahasa Inggris.
Berdasarkan pebgertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa inggris adalah kegiatan tambahan yang dilaksankan diluar jam tambahan biasa dengan tujuan agar kegiatan tambhan tersebut dapat membantu siswa dalam memahami bahasa inggris dengan baik.
b. Prinsip-prinsip Program Ekstrakurikuler
Dengan berpedoman pada maksud dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler disekolah maka dapat dikemukakan prinsip-prinsip kegiatan ekstrakurikuler. prinsip kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
1. Semua siswa, guru dan personil administrasi sekolah hendaknya ikut serta dalam usaha meningkatkan program.
2. Kerjasama dalam team adalah fundamental.
3. Perbuatan untuk partisipasi hendaknya dibatasi.
4. Proses lebih penting daripada hasil.
5. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.
2. Aktivitas Belajar Siswa
a. Pengertian Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubhan pengetahuan-pengetahua, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja.
b. Jenis Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip diatas, diharapkan kepada guru untuk dapat mengembangkan aktivitas siswa. Diatas jenis-jenis aktivitas yang dimaksud dapat digolongkan menjadi:
1) Visual Activities, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa dalam melihat, mengamat, dan memperhatikan.
2) Oral Activities, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam mengucapkan dan berfikir.
3) Listening Aktivities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi menyimak pelajaran.
4) Motor Activities, yakni segala keterampilan jasmani siswa untuk mengekspresikan bakat yang dimilikinya.

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan gambar diatas maka akan diketahui apakah ada pengaruh yang ditimbulkan kegiatan ekstrakurikuler mata pelajaran bahasa inggris(variabel x), terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris (variabel y). Lalu denagn diketahui pengaruhnya sehingga memungkinkan kemudahan bagi guru untuk menyusun rencana kerja yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

C. Penelitian Yang Relevan

Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah menelusuri beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penenlitian yang peneliti lakukan ini. Dari beberapa contoh judul penelitian terdahulu memang memiliki keterkaitan dari segi masalah yaitu mencari tau tentang hubungan dan pengaruh akan tetapi objek dan sasarannya yang berbeda. Oleh karena itu peneliti memilih masalah tentang Pengaruh Kegiatan Ekstrakulikuler pada aktivitas belajar siswa SMA Y kota tebing tinggi kelas X.

D. Hipotesis Penelitian

Menurut Arikunto mendefinisikan hipotesis sebagai “suatu jawaban yang besifat sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang akan terkumpul . Berdasarkan pendapat diatas maka akan peneliti rumuskan bahwa terdapat Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler debat bahasa inggris terhadap Aktivitas Belajar siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Bahasa inggris.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN


A. Sasaran, Waktu dan Lokasi Penelitian

Yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah sisiwa SMA Y kelas X kota tebing tinggi, alasan memilih SMA Y kelas X kota tebing tinggi dikarenakan faktor lokasi dan keadaan dimana penelitia merasa perlu melakukan penelitian ini. 

B. Metodologi Penelitian

Untuk menemukan Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler debat bahasa inggris terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas . pada Mata Pelajaran bahasa inggris di SMA kota medan, dengan unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan determinatif yaitu denagn mencari pengaruh yang ditimbulkan oleh kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa inggris terhadap mata pelajaran bahasa inggris oleh siswa kelas X SMA Y Kota tebing tinggi.
 
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek sebagai sumber data yang meminlki ciri-ciri tertentu dalam suatu penelitian. Karakteristik dalam penelitian ini adalah; (a) siswa kela 1A, 1B dan 1C, (b) bukan siswa pindahan, dan (c) bukan siswa tidak naik kelas. Berdasarkan karakteristik tersebut maka jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 146 orang.
Distribusi Siswa Kelas X
Di SMA Medan
NO
KELAS
JUMLAH SISWA
1
1A
49
2
1B
48
3
1C
49
TOTAL
146

2. Sampel

Untuk menetapkan besarnya jumlah sampel, peneliti akan menggunakan Nomogran Hari King dengan tingkat kesalahan 5 %. Berdasarkan ketentuan tersebut, diperoleh sample sebesar 51 (0,35 x 146 = 51,1 dibulatkan menjadi 51). Untuk menentukan sample pada masing-msing kelas peneliti menggunkan perhitungan persentase yang lebih lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut:
No
Kelas
Populasi
Sampel
1
1A
49
17
2
1B
48
17
3
1C
49
17
jumlah
146
51

Keterangan =Sampel diperoleh dari hsil perkalian seperti contoh 48 x 51: 146 = 16,77 dibulatkan menjadi 17 orang












Teknik sampling yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling maksudnya adalah “teknik yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample”. Selanjutnya untuk penentuan sample yang digunakan adalah teknik sistematik random sampling. Alasannya karena peneliti mengetahui nama atau identifikasi dari satuan-satuan individu populasi melalui daftar hadir siswa dimasing-masing kelas.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler pada mata pelajaran bahasa inggris maka peneliti akan menggunkan teknik langsung terjun kelapangan yang berupa observasi. Karena dengan instrument pengumpulan data semacam ini peneliti rasa data yang akan dikumpulkan lebih akurat bila kita mengamati sendiri apa yang akan terjadi dilapangan tersebut.

F. Teknik Analisias Data

Teknik analisis data yang akan dipakai untuk menjawab masalah 1 dan 3 adalah analisis prosentase dengan rumus:
Keterangan:
Me : Mean (rata-rata)
Epsilon (baca: jumlah)
Mengenai jenis kegiatan ekstrakurikuler dan jenis aktivitas belajar siswa akan dianalisis dengan memaparkan dalam bentuk kalimat. Sedangkan mengenai Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler bahasa inggris terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran bahasa inggris di SMA Y kota tebing tinggi akan digunakan rumus regresi.

G. Hipotesis Statistik

Berdasarkan uraian dari laporan penelitian yang penliti lakukan pada SMA Y Kota tebing tinggi tentang pengaruh pengaruh kegiatan ekstrakurikuler debat bahasa inggris terhadap aktivitas belajar siswa. Dan pengaruh yang dihasilkan sangat signifikan.


DAFTAR PUSTAKA

www.google.com

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1995

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet 3. Bandung : Alpabeta, 2007

B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah : Wawasan baru, Beberapa metode pendukung dan Beberapa komponen layanan Khusus, Cet 1. Jakarta : Rineka Cipta, 1997,

AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SMA Y KOTA TEBING TINGGI
Sumber :  

Sabtu, 26 Januari 2013

KONVENSI NASKAH

Konvensi adalah suatu (seperti amalan, tingkah laku, ciri-ciri) yang sudah disepakati dengan meluasnya dan dipatuhi. Naskah adalah suatu teks yang berisi aturan, alur cerita di dalam suatu dialog (Penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati).

   Maka yang dimaksud dengan konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah yang berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencangkup aturan pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya.
dan semua persyaratan formal yang sudah berdasarkan ketentuan ,aturan yang lazim dan sudah disepakati bersama dalam suatu penulisan agar tampak lebih bagus dengan segala persyaratan yang meliputi bagian – bagian pelengkap dan kebiasaan kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan .

Perbedaan Naskah Formal, Semi-Formal, dan Non-Formal :
   Dari segi persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi karya yang dilakukan secara formal, semi-formal, dan non-formal. Yang dimaksud dengan formal adalah bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut oleh konvensi. Sebaliknya, semi-formal yaitu bila sebuah karangan tidak memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Sedangkan non-formal yaitu bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya.
   Jadi dapat disimpulkan perbedaan dari konvensi naskah formal, semi formal, dan non formal terletak pada sub babnya. Dimana terdapat sub-sub bab naskah formal yang tidak dipakai atau digunakan dalam naskah semi formal dan non formal.
  
SYARAT FORMAL PENULISAN SEBUAH NASKAH

Sebuah karangan harus memenuhi tiga aspek utama persyaratan formal, yaitu : Bagian pelengkap pendahuluan , Isi karangan , Bagian pelengkap penutup . Selain itu , karangan memerlukan adanya pengorganisasian karangan

Adapun unsur-unsur dalam Penulisan Sebuah Karangan:

A. Bagian Pelengkap Pendahuluan

a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul)
b. Halaman Judul
c. Halaman Persembahan (kalau ada)
d. Halaman Pengesahan (kalau ada)
e. Kata Pengantar
f.  Daftar Isi
g. Daftar Gambar (kalau ada)
h. Daftar Tabel (kalau ada)

B. Bagian Isi Karangan

a. Pendahuluan
b. Tubuh Karangan
c. Kesimpulan

C. Bagian Pelengkap Penutup

a. Daftar Pustaka (Bibliografi)
b. Lampiran (Apendix)
c. Indeks
d. Riwayat Hidup Penulis


Dengan pemaparan intisari sebagai berikut :


A. Bagian Pelengkap Pendahuluan

Bagian pelengkap pendahuluan adalah bagian yang bertugas sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu agar terlihat lebih menarik dan pada bagian ini tidak membahas sama sekali tentang isi dari karangan tersebut

a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul) dan Halaman Judul

Halaman judul pendahuluan hanya mencantumkan judul karangan atau judul buku yang ditulis dengan huruf kapital dan terletak di tengah halaman agak ke atas.Halaman ini hanya tercantum nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan identitas pengarang (kelas, nomor pokok mahasiswa ), nama lembaga (jurusan, fakultas, unversitas), nama kota, dan tahun penulisan.
Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:

  • Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.
  • Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
  • Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
  • Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi).
  • Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang tidak terlalu formal).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah atau skripsi pada halaman judul:
  • Judul diketik dengan huruf kapital
  • Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat
  • Nama penulis ditulis dengan huruf kapital
  • Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi, makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo.
  • Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi, jurusan, fakultas, unversitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf kapital
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal:
  • Komposisi tidak menarik.
  • Tidak estetik.
  • Hiasan gambar tidak relevan.
  • Variasi huruf jenis huruf.
  • Kata “ditulis (disusun) oleh.”
  • Kata “NIM/NRP.”
  • Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi.
  • Kata-kata yang berisi slogan.
  • Ungkapan emosional.
  • Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi.
b. Halaman Persembahan

Bagian yang tidak terlalu penting dan jarang melebihi satu halaman, biasanya terdiri dari beberapa kata saja. Ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.

c. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah.Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.

Hal-hal yang harus dihindarkan:
  • Menggaris-bawahi nama dan kata-kata lainnya.
  • Menggunakan titik atau koma pada akhir nama.
  • Tulisan melampaui garis tepi.
  • Menulis nama tidak lengkap.
  • Menggunakan huruf yang tidak standar.
  • Tidak mencantumkan gelar akademis.
d. Kata Pengantar
 

Kata pengantar merupakan bagian karangan yang berisi penjelasan mengapa menulis sebuah karangan. Sifatnya formal dan ilmiah. Isi kata pengantar tidak menyajikan isi karangan, atau hal-hal lain yang tertulis dalam pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan. Sebaliknya, apa yang sudah tertulis dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan kata pengantar. Di dalamnya disajikan informasi sebagai berikut:
  • Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah).
  • Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah).
  • Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga.
  • Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga yang membantu.
  • Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan.
  • Harapan penulis atas karangan tersebut.
  • Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.
Hal-hal yang harus dihindarkan:
  • Menguraikan isi karangan.
  • Mengungkapkan perasaan berlebihan.
  • Menyalahi kaidah bahasa.
  • Menunjukkan sikap kurang percaya diri.
  • Kurang meyakinkan.
  • Kata pengantar terlalu panjang.
  • Menulis kata pengantar semacam sambutan.
  • Kesalahan bahasa: ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan tanda baca tidak efektif.
e. Daftar Isi

Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup penulis yang berfungsi untuk merujuk nomor halaman dan tersusun secara konsisten dengan baik. Konsistensi ini dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.

f. Daftar Gambar

Bila dalam buku itu terdapat gambar-gambar, maka setiap gambar yang tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar gambar menginformasikan: judul gambar, dan nomor halaman.

g. Daftar Tabel
 
Bila dalam buku itu terdapat tabel-tabel, maka setiap tabel yang tertulis dalam karangan harus tercantum dalam daftar tabel. Daftar tabel ini menginformasikan: nama tabel dan nomor halaman.


B. Bagian Isi Karangan

Bagian isi karangan merupakan inti dari karangan atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri.

a. Pendahuluan

Pendahuluan adalah bab I karangan. Pendahuluan bertujuan menarik perhatian pembaca, dengan menginfokan masalah apa yang akan dibahas dari bab awal hingga akhir. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan.
Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok-pokok yang harus tertuang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:
  1.  Latar belakang masalah
  2.  Tujuan penulisan berisi target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai
  3.  Ruang lingkup masalah berisi pembatasan masalah yang akan dibahas.
  4.  Landasan teori
  5.  Sumber data penulisan berisi data- data yang bersesuaian dengan pembahasan
  6.  Metode dan teknik penulisan berisi penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan dan teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data.
  7.  Sistematika penulisan berisi gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama, dan kesimpulan.
b. Tubuh Karangan

Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah dan disinilah terletak segala masalah yang akan dibahas secara sistematis. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur berikut ini:
  1. Ketuntasan materi
    Materi yang dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis pada kalimat tesis, baik pembahasan yang berupa data sekunder (kajian teoretik) maupun data primer.
  2.  Kejelasan uraian/deskripsi
     yang terbagi tiga yaitu :
    • Kejelasan konsep
    • Kejelasan bahasa
    • Kejelasan penyajian dan fakta kebenaran fakta
Hal-hal lain yang harus dihindarkan dalam penulisan karangan (ilmiah):
  1. Subjektivitas
  2. pembuktian pendapat tidak mencukupi
c. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan bagian penutup dari isi karangan dan merupakan suatu intisari dari karangan mulai dari bab awal hingga akhir .Penulis dapat merumuskan kesimpulannya dengan dua cara:
  1. Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, dapat dibuat ringkasan-ringkasan argumen yang penting yang sejalan dengan perkembangan dalam tubuh karangan itu.
  2. Untuk kesimpulan-kesimpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan dalam tubuh karangan itu. 
C. Bagian Pelengkap Penutup

Bagian pelengkap penutup juga merupakan syarat-syarat formal bagi suatu karangan ilmiah.

a. Daftar pustaka (Bibliografi)

Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan. Setiap karangan ilmiah harus menggunakan daftar pustaka.

Unsur-unsur daftar pustaka meliputi:
  1. Nama pengarang: penulisannya dibalik dengan menggunakan koma.
  2.  Tahun terbit.
  3.  Judul buku: penulisannya bercetak miring.
  4.  Data publikasi, meliputi tempat/kota terbit, dan penerbit..
  5.  Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun terbit.
Keterangan:
  • Jika buku itu disusun oleh dua pengarang, nama pengarang kedua tidak perlu dibalik.
  •  Jika buku itu disusun oleh lembaga, nama lembaga itu yang dipakai untuk menggantikan nama pengarang.
  •  Jika buku itu merupakan editorial (bunga rampai), nama editor yang dipakai dan di belakangnya diberi keterangan ed. ‘editor’
  •  Nama gelar pengarang lazimnya tidak dituliskan.
  •  Daftar pustaka disusun secara alfabetis berdasarkan urutan huruf awal nama belakang pengarang.
b. Lampiran (Apendix)

Lampiran (apendix) merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki.Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.

c. Indeks

Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad).

d. Riwayat Hidup Penulis

Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang. 
 
 
 
Sumber :
 
 

Senin, 07 Januari 2013

Penyusunan Proposal

Bismillahirrahmanirrahim,

Kali ini saya akan menjelaskan tentang Penyusunan Proposal  :

Proposal pada dasarnya bermacam-macam, apakah anda bermaksud membuat proposal kerja, proposal karya ilmiah, atau proposal kegiatan. Pada intinya proposal merupakan sebuah ringkasan atau acuan awal bagi kita untuk mendeskripsikan secara singkat namun menyeluruh mengenai apa yang kita maksudkan atau kita kerjakan.
 
Meskipun berbeda-beda pola tergantung jenis proposal apa yang kita buat, namun pada dasarnya proposal mengandung setidaknya beberapa kesamaan, yaitu adanya latar belakang atau pendahuluan, permasalahan, metodologi, tujuan, dan manfaat.


Khusus proposal mengenai karya ilmiah diperlukan tinjauan teoritis dan metodologi penelitian dalam kerangka ilmiah yang ketat. Namun perbedaan susunan proposal bukanlah hal yang penting, yang perlu anda pahami adalah apa yang harus anda tuliskan pada susunan proposal tersebut. Seringkali kita tidak secara tepat menuliskan bagian-bagian proposal sesuai dengan susunannnya sehingga proposal kita pun menjadi tidak berkualitas dan tidak sistematis.

Bagian latar belakang atau pendahuluan merupakan bagian yang menjadi alasan atau ketertarikan awal anda terhadap suatu fenomena, dan apa relevansi fenomena tersebut dengan kajian anda sehingga pembaca atau khalayak merasa perlu mengetahui isi proposal anda. Kemudian buatlah permasalahan yang sistematis dan runtut, permasalahan adalah kunci bagi analisa anda. Bila permasalahan yang anda kembangkan bagus, maka proposal anda akan semakin bernilai. Ketidaktepatan mendefinisikan permasalahan justru membuat proposal anda tidak seperti yang anda maksudkan pada awalnya.



Setelah permasalahan, dalam karya ilmiah diperlukan sebuah tinjauan teoritis untuk menjadi pisau analisa permasalahan dan sekaligus menjadi dasar ilmiah yang memberikan tolak ukur atau parameter tertentu mengenai kajian anda. Dalam proposal biasa, tinjauan teori tidak diperlukan. Metodologi merupakan metode kerja yang sifatnya aplikatif untuk menerjemahkan permasalahan anda secara praktis. Maksudnya adalah metode menjadi kerangka kerja mengenai bagaimana permasalahan itu dianalisa dan diterapkan dalam kajian anda. Metodologi memberikan ruang lingkup mengenai bagaimana permasalahan anda diuji dan diterapkan dengan realitas atau kondisi di lapangan.
Tujuan menjelaskan untuk apa proposal tersebut dibuat, maksudnya cakupan apa saja yang hendak diperoleh dengan pembuatan proposal tersebut. Manfaat berkaitan dengan apa yang diharapkan dengan hasil-hasil dari proposal tersebut terutama apakah tujuannya tercapai. Manfaat menjadi tolak ukur mengenai daya guna dari proposal anda, semakin bermanfaat tentunya semakin baik.

Langkah - Langkah Penyusunan Proposal :
1.Pendahuluan
a.Berisi tentang hal¬hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi
dilaksanakan kegiatan tersebut.
b.Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata)
c.Point¬point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen
S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.

2.Dasar Pemikiran

a.Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri
Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain
b.Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara
umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian

3.Tujuan
a.Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
b.Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa
Contoh :
Memperoleh kader-kader KMHDI
Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota
KMHDI

4.Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut

5.Jenis Kegiatan

a.Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan
dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
b.Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar,
Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

6.Target

Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran¬ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.

Contoh :
Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing¬masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata¬rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.

7.Sasaran/Peserta

Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan
tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)

8.Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan
dilaksanakan kegiatan tersebut.

9.Anggaran Dana

Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri

10.Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting- penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11.Jadwal Kegiatan

a.Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah
disusun sebelumnya
b.Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12.Penutup

a.Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi
semua pihak.
b.Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
c.Terakhir, diikuti dengan lampiran

Perhatian khusus terhadap masalah penganggaran pada proposal :

1.Penganggaran
Anggaran adalah rencana pemasukan & pengeluaran keuangan
yang dibuat untuk kegiatan tertentu

2.Proses penyusunan anggaran
a.Sesuai dengan rencana kegiatan
b.Sesuai dengan sumber pendapatan
c.Meliputi tertib aturan yang berkaitan dengan keluar dan masuknya
keuangan kegiatan.

3.Mengontrol anggaran
a.Pengeluaran sesuai dengan rencana
b.Sekecil apapun pengeluaran dan pemasukan dicatat
c.Dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan

4.Pencarian dana
a.Sponsorship
Proposal : usul, rencana, penawaran dengan pihak lain

b.Sumber Dana
1.Donatur
2.Iuaran anggota / kas organisasi
3.Kontribusi peserta yang ikut kegiatan
4.Wira usaha

Pembuatan proposal merupakan proses akhir dari analisa manajemen organsasi. Proposal
merupakan suatu bentuk dokumentasi ringkas dari analisa manajemen organisasi yang telah dilaksanakan sebelumnya, dan disajikan dalam bentuk yang terstruktur, singkat dan jelas seperti yang telah disampaikan diatas. Sehingga item-item yang terdapat pada
proposal dibuat berdasarkan/mengacu pada hasil dari analisa manajemen organisasi. 


Sumber :
http://litstarss.blogspot.com/2010/05/langkah-langkah-membuat-proposal.html
http://id.shvoong.com/how-to/writing/2179216-cara-membuat-proposal/